Langsung ke konten utama

Contoh Naskah Drama Tema Pedesaan

Assalamualaikum Wr. Wb buat kalian yang lagi butuh naskah drama ini ada sedikit berbagi naskah semoga dapat bermanfaat ya. Selamat membaca


“Kesadaran Diri”



Tokoh Pemain:

Satria Perdana Sebagai Reno Ardiansyah
M. Fahrul Rozi Sebagai Bagas Dwi Cahya
Novita Sebagai Ayu Lestari
Nilam Rahmawati Sebagai Indah Dwi Permata
Diah Wulan R. Sebagai Rita Surmaningsih
Tegar Naufal H. Sebagai Dede Kurniawan

Latar : Di desa

      Hari ini adalah hari kedatangan Reno ke rumah Pakde nya di Yogyakarta untuk tinggal disana. Ini semua akibat Reno sering mengikuti balapan liar dan inilah hukumannya.

Rita : “Assalamualaikum mas Dede, Assalamualaikum.”
Reno : “Pulang aja yuk mah. Harus banget apa hukumanku tinggal disini, kan bisa cari hukuman yang lain mah."
Rita : “Udah diem kamu, siapa suruh gak nurut sama omongan mamah!”
Dari balik pintu terlihat seorang laki-laki dengan pakaian yang seadanya menjawab sapaan dan segera membukakan pintu.
Dede : “Waalaikumsalam, loh sudah datang toh Rit. Sudah lama nunggu ya?”
Rita : “Nda mas, baru ko aku. Piye toh mas kabare? Reno salim dulu sama pakdemu.”
Dede : “Alhamdulillah apik, monggo Rit masuk dulu.”
Rita : “Nda usah repot-repot mas, aku mau langsung ke malioboro mas, ketemu sama      temen lamaku. Terus mau langsung pulang saja.”

   Ketika Rita hendak ingin berpamitan pulang, tiba-tiba terdengar suara seorang anak laki-laki yang masih belia dengan khas logat jawanya.

Bagas : “Sopo toh pah?”
Rita : “Ya ampun, Bagas sudah besar kamu tok le’. Makin bagus kamu yo.”
Bagas : “Iya bulek Alhamdulillah.”
Rita : “Yo wis aku mau langsung pamit dulu ya mas, aku nitip Reno yo mas.”
Dede : “Yo ati-ati ya rit."
Rita     : "Assalamualaikum."
Dede   : "Waalaikumsalam. Monggo masuk Reno.”

    Malam ini adalah malam untuk pertama kalinya Reno tidur dirumah Pakde nya dengan suasana yang sunyi jauh dari keramaian, gelap, dan sangat tidak nyaman untuk Reno karena sangat jauh berbeda dengan rumahnya di Jakarta. Mulai esok Reno akan menjalani rutinitasnya disini termasuk sekolah. Mamahnya sudah mengurus semua surat-surat pindahan sekolahnya.

Bagas : “Reno sudah siap belum, ayuk berangkat.”
Reno   : “Ntar dulu apa sabar!! Sedikit lagi juga selesai. Udah nih, ayo berangkat. Motonya mana?”
Bagas : “Motor? Nda ada motor ren.”
Reno : “Terus naik apa?”
Bagas : “Jalan kaki.”
Reno : “Hah jalan?”
Bagas : “Iya, mau sekolah nda?”
Reno : (menghela nafas)

   Sesampainya di pertengahan jalan, Reno dan Bagas bertemu dengan dua gadis cantik yang sama-sama mengenakan seragam SMA yaitu adalah teman satu kelas Bagas yang bernama Indah dan Ayu.

Indah : “Mau berangkat juga toh gas, ayuk bareng.”
Bagas : “Iya ndah.”
Ayu : “Kamu sama siapa tuh gas?”
Bagas : “Oh iya ini sedulurku dari jakarta, sekarang dia tinggal disini sama aku. Ren kenalin  ini Indah dan Ayu temen kelasku yang nantinya jadi temen kelasmu juga.”
Reno : “Hmm (Hanya mengangguk)
Indah : “Dasar yo orang jakarta iki sombong-sombong.”
Ayu : “Iyo yu.”

Tepat jam 3 sore, Bagas dan Reno berjalan pulang kerumah dan menghampiri pak dede, bapak dari Bagas yang sedang bekerja disawah.

Bagas : “Pak belum selesai toh?”
Dede : “Eh bagas, belum le.”
Bagas : “Bagas pulang dulu sebentar ya pak, nanti bagas kesini lagi bantu bapak.”
Dede : “Nda usah le, temani reno saja di rumah.”
Bagas : “Oh ya sudah pak, Bagas pulang dulu ya. Assalamualaikum.”
Dede : “Waalaikumsalam.”

    Sesampainya Bagas dan Reno di rumah, mereka berdua segera mengganti seragam sekolahnya dan Reno langsung menuju dapur mencari makanan.

Reno : “Duh gua laper banget nih, makanan mana sih kok gak ada sama sekali?”
Bagas : “Ya sebentar dulu yo Ren, aku ambil daun singkong di kebun dulu yo.”

   Tiba-tiba hati Reno tersentuh, merasa iba dengan Bagas karena betapa susahnya hidup di desa. Bahkan, untuk makan saja harus mencari bahan mentahnya dulu.

Bagas : “Lah Reno kamu kenapa toh?”
Reno : “Gue gak nyangka sama lu, buat makan aja lu harus nyari daun-daun di kebun dulu.Selama ini gue kalo mau makan tinggal minta di bikinin bibi langsung jadi gak perlu repot-repot nyari bahan makanan dulu.”
Bagas : “Yah gini deh Ren kehidupanku.”
Reno : “Dan gue baru sadar kalau selama ini gue kurang bersyukur, udah dikasih enak masih aja gak tau diri, malah make uang seenak gue buat hal yang gak bermanfaat. Padahal di luar sana masih banyak orang yang lebih membutuhkan.”
Bagas : “Alhamdulillah toh Ren kalo kamu sudah sadar. Semoga hukuman dari bulek untuk tinggal disini banyak membuat kamu berubah semakin baik lagi yo.”
Reno : “Iya gas, Aminnn…. Makasih ya udh bikin gue sadar.”
Bagas : “Kesadaran kamu itu bukan dari aku toh Ren, tapi kamu memang sudah besar jadi kamu sendiri yang sudah bisa menentukan mana yang baik dan mana yang buruk.”
Reno : “Ah bisa aja kamu gas.”
Bagas : “Kamu?”
Reno & Bagas: (Tertawa bersama)

  Keesokan harinya, mereka berdua berangkat sekolah bersama lagi dan bertemu lagi dengan Indah dan Ayu.

Bagas : “Indah, Ayu mau berangkat juga toh kamu.”
Indah : “Iyo gas.”
Putri : “Ayuk bareng.”
Reno : “Nama kalian Indah sama Ayu kan?”
Indah & Putri: “Iya”
Indah : “Sudah bisa ngomong toh?”
Reno : “Lah dari bayi juga udah bisa ngomong kali.”
Indah : “Oh bisa toh, kirain bisu. Kemarin diajak ngomong sama Bagas cuman ngangguk aja.”
Reno : “Enak aja.”

   Bagas tertawa di ikuti dengan yang lain. Akhirnya mulai hari ini, Reno mulai berubah sikap buruknya perlahan demi perlahan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Literasi "Tembok Rahasia Perpustakaan"

Assalamualaikum wr.wb  Hai semua perkenalkan nama ku Nilam Rahmawati aku bersekolah di SMKN 8 Bekasi. Ini adalah kali pertamanya aku membuat sebuah blog, aku akan memberikan sebuah review literasi dari sebuah cerpen yang berjudul " Tembok Rahasia Perpustakaan" . semoga dapat bermanfaat yah bagi banyak orang... Literasi itu adalah sebuah kegiatan membaca buku selain pelajaran seperti cerpen, novel, dongeng atau sebagainya disini aku menggunakan unsur 5W+1H What : Tembok Rahasia Perpustakaan Who : Hasan, Papa Hasan, Mamah  Hasan, Afino, Rosa, Bu Liska, Pak Hoegeng, Bapak penjaga Perpustakaan When : Ketika Hasan duduk di bangku SMP saat ia kelas 8 Why: Karena adanya seseorang yang tidak menyukai kejujurannya Where : Di Perpustakaan sekolah, di sekolah, dandi kepolisian Maluku How : Suatu hari ada seorang anak bernama Hasan ia siswa SMP kelas 8 di SMP Nusantara, Jakarta.Ia adalah siswa pindahan dari Maluku, dulu ayahnya adalah seorang polisi di Maluku.Namun sekar...

Sahabat yang baik adalah sahabat yang selalu mengajak kebaikan

Assalamualaikum sahabat fillah Hari ini aku ingin sedikit bercerita tentang sahabat-sahabatku yang sangat kurindukan Ku rindu dengan sahabat lama ku,  mungkin disini sekarang aku tidak bisa menemukan lagi teman seperti dirimu, Terkadang diriku teringat akan pepatah yang mengatakan teman yang baik itu harus dijaga dan memiliki teman itu jauh lebih susah dibandingkan memiliki lawan, yah pepatah itu rasanya kurasakan sekarang ini apalagi mencari teman yang seiman,  sehati, yang selalu membawa kebaikan rasanya susah sekali. Hal inilah yang membuatku rindu dengan teman lama ku,  terkadang aku merasa sedih karena sampai saat ini aku masih belum bisa menemukan teman seperti temanku yg dulu,  yang selalu mengingatkan ku akan kebaikan.Ya memang merekalah yang merubah ku menjadi yang seperti ini,  walaupun dulu mereka tak memberi ku nasehat tapi dengan tingkah lakunya cara berpakaian itulah yang membuat ku sadar yang membuat mengerti mana yang sebenarnya harus dilakuka...